PT DI Akan Buat Pesawat Tempur Stealth bersama Korea Selatan

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan berencana membuat pesawat jet tempur generasi 4,5 yang secara teknologi lebih tinggi dari pesawat jet tempur Sukhoi buatan Rusia, tetapi setingkat lebih rendah dari jet tempur generasi 5, F 35 buatan Amerika Serikat. Tawaran kerja sama dalam projek Korean Fighter Experimental itu diterima PT DI melalui Kementerian Pertahanan RI.

Direktur Utama PT DI, Dr. Ir. Budi Santoso, di sela-sela acara Bandung Air Show 2010, di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Kamis (23/9) mengatakan, nota kesepaham-an kerja sama sudah ditandatangani dan kini sedang menegosiasikan detail pengerjaannya.

Pemerintah Korea Selatan akan menanggung enam puluh persen biaya pengembangan jet tempur tersebut dari total seni-lai 6 miliar dolar AS. Sementara kontribusi dari Korean Aero-spaee Industry dan Kementerian Pertahanan direncanakan masing-masing dua puluh persen.

Budi optimistis, para insinyur Indonesia dapat mewujudkan projek prestisius tersebut. Dia mengungkapkan, Indonesia menguasai avionik pesawat, seperti flight control (kontrol penerbangan), sedang-kan Korea Selatan jago pada bidang perangkat keras elektronik.

Menurut Budi, tawaran kerja sama ini merupakan kesempatan bagi anak bangsa unruly membuktikan kemampuan secara nyata. Selama ini riset-riset kecil pada bidang perangkat lunak jet tempur pernah dirancang, tetapi baru sebatas simulasi dan belum teruji.

Ia optimistis, secara teknologi para insinyur dirgantara Indonesia bisd bersaing membuat sistem persenjataan dan pesawat tempur. "Saya rasa teman-teman mampu membuat itu. Harus optimistis, kalau enggak, enggak hidup," katanya.

Subkontrak

PT DI dalam beberapa tahun terakhir ini mengerjakan order subkontrak komponen pesawat komersial Airbus seri 320 dan

280. Kualitas pekerjaan komponen buatan PT DI, menurut Budi, dapat bersaing dengan produk Cina. Bahkan, secara kualitas dinilai lebih baik dengan tingkat reject (barang yang dikembalikan) selama tiga tahun yang sangat rendah, nyaris tanpa reject.

Selain itu PT DI juga memasok komponen badan {fuselage) dan ekor untuk Superpuma buatan Eurochopter. Ekspor komponen itu mencapai 20-30 persen dari total pendapatan, yang merupakan bisnis lain PT DI di samping bisnis utama dalam pembuatan pesanan pesawat dan pelayanan perawatannya.

Baru-baru ini Kementerian Pertahanan RI menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan untuk memproduksi dan memasarkan jet tempur KF-X. Dalam kesepakatan yang ditan-datangani Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekretaris Jenderal Kemenhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, Indonesia akan menanggung 20 persen biaya dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebihi F-16.

Erris mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan untuk projek strategis tersebut sebesar 8 miliar dolar AS dengan jangka waktu kerja sama hingga 2020. Selama waktu itu diharapkan sudah bisa disiapkan lima prototipe.

KF-X tergolong pesawat tempur generasi baru. Pesawat single seat (kursi tunggal) bermesin ganda ini adalah
jenis pesawat siluman (stealth) yang kemampuannya di atas pesawat Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, tetapi masih di bawah Lokheed Martin F-35. Kemampuan tempurnya lebih unggul dari pesawat F-16 Block 60.

Bookmark the permalink. RSS feed for this post.

Leave a Reply

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.