Archive for 2010

LAPAN Kembangkan Roket Pengorbit Satelit

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sedang mengembangkan roket RX-550 (550mm) dengan daya jangkau lebih dari 200 km, yang akan dilakukan uji statik pada Desember 2010 dan uji terbang pada 2012. "Ini bagian dari roket pengorbit satelit RPS-01 yang akan terdiri dari empat tingkat," kata Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan Dr Ing Soewarto Hardhienata di Jakarta, Kamis (11/11).

Sebelumnya Lapan telah berhasil menguji terbang roket RX-320 dan RX-420 yang juga merupakan komponen roket yang akan dipakai untuk membangun roket pengorbit satelit RPS-01. Roket-roket ini, lanjut dia, akan menjadi prototip roket pengorbit satelit (RPS) yang akan diluncurkan pada 2014. "Selain pengembangan roket pengorbit satelit buatan dalam negeri sendiri, kami juga mengerjakan program pengembangan satelit buatan sendiri. Jadi baik roketnya dan satelit yang diluncurkan, kita membuatnya sendiri," katanya.

Sebenarnya, lanjut dia, sejak tiga tahun lalu Lapan telah membuat sendiri satelit untuk pemantauan permukaan bumi sekaligus uji coba dalam penguasaan teknologi satelit. "Satelit tersebut yakni Satelit Polar Lapan-TUBSAT (Satelit Lapan-A1) dibuat Lapan dengan bekerja sama dengan Jerman, meski masih diterbangkan oleh roket India satelite launch vehicle (SLV)," katanya.

Ia mengatakan, satelit itu sudah tiga tahun lebih berada di orbit dan masih beroperasi dengan baik hingga kini. "Hasil sementara tersebut secara langsung telah dapat dinikmati oleh masyarakat, khususnya terkait dengan pemantauan beberapa obyek vital seperti pemantauan pembangunan jembatan Suramadu, pemantauan bandara, pemantauan hutan, dan lain-lain," katanya.

Untuk melengkapi satelit tersebut, Lapan saat ini sedang mengembangkan Satelit Lapan-A2 dan LAapan-Orari yang akan ditempatkan pada orbit ekuatorial dan akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2011. "Satelit Lapan-A2 dan Lapan-ORARI tersebut merupakan satelit kembar atau "Twinsat" yang mempunyai misi untuk mitigasi bencana," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya juga sedang menyiapkan pengembangan satelit Lapan-IPB yang merupakan satelit penginderaan jauh dengan misi untuk mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional. Dalam pengembangan berbagai progam ini, diakuinya, Lapan memiliki kendala utama berupa anggaran yang sangat kecil dimana anggaran operasional untuk melaksanakan kegiatan tersebut baru 10 persen dari anggaran ideal.

Leave a comment

Indonesia Bangun Kapal Perang Tempur Modern

Pemerintah Indonesia meresmikan pembangunan kapal perang produksi dalam negeri, 'Light Fregat-Perusak Kawal Rudal'. Kapal ini merupakan kapal perang tempur modern pertama yang akan dibuat Indonesia.

"Ini adalah langkah awal industri pertahanan Indonesia untuk maju," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2010.

Meski pembangunan kapal Fregat seperti ini telah dilakukan di tempat lain, namun ini bukti keseriusan Indonesia mempertahankan kedaulatan dan negara kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Purnomo, pembangunan kapal perang ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar US$ 220 juta dengan lama pembangunan selama empat tahun.
Kemenhan akan menyerahkan sepenuhnya pembangunan kapal ini kepada PT PAL selaku industri pertahanan dalam negeri. "Pembangunan diserahkan sepenuhnya pada PT PAL dengan memaksimalkan konten lokal," kata dia.

Menurut dia, kapal PKR ini dibangun di divisi kapal perang. "Dimana manajemen dan organisasi proyek yang meliputi mesin, pengadaan, konstruksi, dan keuangan dikelola secara terpisah dari kegiatan korporasi PT PAL," kata dia.

Dalam pembangunan kapal Fregat ini, kata dia, PT PAL tak akan sendirian, tapi akan bekerja sama dengan perusahaan galangan dari Belanda, Damen-Schelde sebagai pemenang tender pembangunan kapal.

Ada beberapa kesepakatan antara Kemenhan dengan Damen-Schelde, Belanda sebagai pemenang tender. Seperti, hak paten desain kapal perang PKR yang dipersenjatai dengan berbagai jenis rudal menjadi milik bersama Kemenhan dengan pemenang tender.

Kemenhan dan PT PAL juga memiliki hak untuk menjual kapal yang sama ke negara ASEAN dan Asia.

Spesifikasi Kapal PKR
Kapal PKR dirancang untuk bisa digunakan dalam beberapa misi operasi, antara lain peperangan elektronika, peperangan anti udara, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, bantuan tembakan kapal. Kapal perang PKR juga dilengkapi dengan rudal SAM, SSM, dan rudal anti kapal selam.

Kapal tersebut dilengkapi dengan perlengkapan persenjataan diantaranya meriam kaliber 76 sampai 100 mm dan kaliber 20 sampai 30 mm, peluncur rudal ke udara, helipad di deck kapal, dan senjata torpedo serta perlengkapan pendukung lainnya.

Panjang keseluruhan kapal 105 meter, lebar 14 meter, kedalaman 8,8 meter, kecepatan 30/18/14 knot dengan kekuatan mesin utama 4 X 9.240 kekuatan kuda (horse power).
Kapal mampu menampung 100 hingga 120 awak kapal. Kapal ini juga mampu beroperasi hingga batar terluar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, baik sendirian maupun mengawal kapal lainnya. 

Leave a comment

Kapal Buatan PT PAL, Terbaik di Dunia

Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) Erlyne 50.000 Dead Weight Tonnage (DWT) produksi PT PAL Indonesia termasuk salah satu kapal terbaik di dunia untuk kelas kapal berbobot mati 50.000 ton. Kapal yang juga dikenal dengan nama "Star 50" sepanjang 189,840 meter dan lebar 30,50 meter ini sepenuhnya hasil rancang bangun putra-putri Indonesia.
"Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah produk unggulan PT PAL Indonesia. Kapal ini menggunakan kandungan lokal 35 persen hingga 45 persen dengan bahan-bahan berkualitas tinggi," kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar saat peluncuran Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT di Galangan Kapal Divisi Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jumat (15/10/2010).
Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT dirancang untuk memenuhi persyaratan operasi dan didesain dengan menggunakan kelas Det Norske Verits (DNV Class). Menurut Direktur PT PAL Indonesia Harsusanto, dari desain, kecepatan Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT memiliki kecepatan maksimal 14,5 knot. Tapi, setelah diuji coba di lautan, kecepatan maksimalnya bisa mencapai 16,5 knot.
"Kualitas kehalusan bodi kapal ini tak kalah dengan kapal-kapal asing. Ini adalah salah satu kapal terbaik di dunia," kata Harsusanto.
Kapal jenis niaga ini adalah pesanan Azurite Invest Ltd, British Virgin ILand, Singapura . Kapal DSBC Erlyne 50.000 DWT adalah kapal kesembilan dari kapal kelas DSBC yang berhasil diekspor ke sejumlah negara. Beberapa negara yang pernah mengimpor kapal jenis ini adalah Hongkong (empat unit) , Jerman (dua unit), Turki (dua unit), dan Singapura (satu unit).

Leave a comment

Panser "Anoa" Buatan Pindad Makin Gahar

Pameran Indo Defense 2010 dimanfaatkan PT Pindad untuk memamerkan produk-produk terbarunya. Salah satu produk terbarunya adalah APC Anoa V2 6 x 6 yang merupakan versi terbaru dari produksi panser mereka.

APC Anoa V2 6 x 6 atau armored personal carrier Anoa V2 6 x 6 sedikit berbeda dengan versi sebelumnya. Sukidi Amd, Assistant Engineering Manager PT Pindad (Persero), Jumat (12/11/2010), mengungkapkan, "Panser ini memiliki beberapa modifikasi yang membuatnya lebih maju dan nyaman dari versi sebelumnya." Ia mengatakan, salah satu kelebihannya ada pada main hole yang terdapat di bagian atasnya. Bagian tersebut dibuat lebih bulat dan cembung agar bisa memaksimalkan fungsi pertahanan sehingga bila tertembak, peluru akan memantul.

Kelebihan lainnya ada pada pelindung kaca samping dan depan. "Sebelumnya, pelindung kaca samping dan depan harus dibuka dan ditutup dari luar. Hal itu menyulitkan. Sekarang, pelindung kaca samping dan depan bisa dibuka dan ditutup dari dalam," ujar Sukidi. Dengan mengoperasikan pelindung kaca samping dari dalam, selain lebih nyaman, bagian ini juga meminimalkan risiko.

Sukidi menjelaskan, kelebihan utama Anoa V2 ada pada sistem navigasi. "Anoa V2 memiliki Remote Control Weapon System yang memungkinkan pengoperasian senjata menggunakan joystick. Jadi, seperti main game," urainya. Sistem itu memperbaiki kelemahan Anoa versi sebelumnya yang mengharuskan pengoperasian senjata secara manual. Hal itu menurutnya sangat memudahkan tugas tentara.

Sebaliknya, sistem yang tadinya hanya mendukung pengoperasian secara otomatis kini dilengkapi kemampuan operasi secara manual tanpa menghilangkan otomatisnya. "Ramdoor yang ada di bagian belakang Anoa dibuat juga sistem pengoperasian manualnya sehingga bila sistem otomatis mengalami kerusakan, ramdoor tetap dapat berfungsi," ujar Sukidi. Bagian interior dari Anoa V2 juga berbeda dengan versi sebelumnya yang terdiri dari kursi-kursi yang bisa dilipat.

Anoa V2 mampu memuat 13 kru, memiliki panjang dan lebar 6.000 x 2.500 mm serta dilengkapi dengan peralatan khusus, seperti GPS dan NVG. Sistem komunikasinya menggunakan VHF dan HF Intercomset System. Sementara itu, sistem senjatanya menggunakan Smoke Shield kaliber 66 mm dan Armanents 7,62 mm dan 12,7 mm. Rasio daya berbanding beratnya adalah 22,85 HP, kecepatan maksimum 80 km/jam, dan radius putar 9,5 meter. Mesinnya adalah 6 silinder segaris dengan turbocharger berpendingin dalam dan berdaya 320 HP.

Sukidi menjelaskan, Anoa V2 ini baru mulai dikembangkan sekitar dua bulan yang lalu. "Beberapa saat sebelum Indo Defense ini dimulai, Anoa V2 baru saja selesai dibuat dan langsung dikirim," katanya. Saat ini, yang bisa dinikmati di Pameran Indo Defense 2010 adalah prototipe dari produk tersebut. Dengan spesifikasi ini, Anoa V2 dipasarkan terutama bagi Tentara Nasional Indonesia. Selain Anoa V2, Pindad juga memamerkan tiga produk panser terbarunya, yaitu Panser Polisi, Panser Canon, dan Panser Mortir.

Leave a comment

PT DI Akan Buat Pesawat Tempur Stealth bersama Korea Selatan

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan berencana membuat pesawat jet tempur generasi 4,5 yang secara teknologi lebih tinggi dari pesawat jet tempur Sukhoi buatan Rusia, tetapi setingkat lebih rendah dari jet tempur generasi 5, F 35 buatan Amerika Serikat. Tawaran kerja sama dalam projek Korean Fighter Experimental itu diterima PT DI melalui Kementerian Pertahanan RI.

Direktur Utama PT DI, Dr. Ir. Budi Santoso, di sela-sela acara Bandung Air Show 2010, di Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Kamis (23/9) mengatakan, nota kesepaham-an kerja sama sudah ditandatangani dan kini sedang menegosiasikan detail pengerjaannya.

Pemerintah Korea Selatan akan menanggung enam puluh persen biaya pengembangan jet tempur tersebut dari total seni-lai 6 miliar dolar AS. Sementara kontribusi dari Korean Aero-spaee Industry dan Kementerian Pertahanan direncanakan masing-masing dua puluh persen.

Budi optimistis, para insinyur Indonesia dapat mewujudkan projek prestisius tersebut. Dia mengungkapkan, Indonesia menguasai avionik pesawat, seperti flight control (kontrol penerbangan), sedang-kan Korea Selatan jago pada bidang perangkat keras elektronik.

Menurut Budi, tawaran kerja sama ini merupakan kesempatan bagi anak bangsa unruly membuktikan kemampuan secara nyata. Selama ini riset-riset kecil pada bidang perangkat lunak jet tempur pernah dirancang, tetapi baru sebatas simulasi dan belum teruji.

Ia optimistis, secara teknologi para insinyur dirgantara Indonesia bisd bersaing membuat sistem persenjataan dan pesawat tempur. "Saya rasa teman-teman mampu membuat itu. Harus optimistis, kalau enggak, enggak hidup," katanya.

Subkontrak

PT DI dalam beberapa tahun terakhir ini mengerjakan order subkontrak komponen pesawat komersial Airbus seri 320 dan

280. Kualitas pekerjaan komponen buatan PT DI, menurut Budi, dapat bersaing dengan produk Cina. Bahkan, secara kualitas dinilai lebih baik dengan tingkat reject (barang yang dikembalikan) selama tiga tahun yang sangat rendah, nyaris tanpa reject.

Selain itu PT DI juga memasok komponen badan {fuselage) dan ekor untuk Superpuma buatan Eurochopter. Ekspor komponen itu mencapai 20-30 persen dari total pendapatan, yang merupakan bisnis lain PT DI di samping bisnis utama dalam pembuatan pesanan pesawat dan pelayanan perawatannya.

Baru-baru ini Kementerian Pertahanan RI menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan untuk memproduksi dan memasarkan jet tempur KF-X. Dalam kesepakatan yang ditan-datangani Komisioner Kementerian Pertahanan Korsel dan Sekretaris Jenderal Kemenhan RI Marsekal Madya TNI Erris Herryanto, Indonesia akan menanggung 20 persen biaya dan akan memperoleh 50 pesawat yang mempunyai kemampuan tempur melebihi F-16.

Erris mengungkapkan, anggaran yang dibutuhkan untuk projek strategis tersebut sebesar 8 miliar dolar AS dengan jangka waktu kerja sama hingga 2020. Selama waktu itu diharapkan sudah bisa disiapkan lima prototipe.

KF-X tergolong pesawat tempur generasi baru. Pesawat single seat (kursi tunggal) bermesin ganda ini adalah
jenis pesawat siluman (stealth) yang kemampuannya di atas pesawat Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, tetapi masih di bawah Lokheed Martin F-35. Kemampuan tempurnya lebih unggul dari pesawat F-16 Block 60.

Leave a comment

UBUD KOTA TERBAIK ASIA


Ubud yang merupakan salah satu kota di Provinsi Bali, berhasil merebut gelar sebagai kota terbaik se ASIA versi majalah Conde Nast Traveler, dalam penilaian, Ubud berada di peringkat pertama dengan nilai 82.5, tempat kedua berpihak pada Bangkok dengan skor 82.2, tempat ketiga adalah Hong Kong dengan skor 81.3, diikuti oleh Chiang Mai dengan 80.9, Kyoto dengan 80.2. Disusul Singapura. Kriteria penilaian terdiri dari 6 penilaian yaitu atmosfir/suasana, budaya/situs, keramahtamahan, akomodasi, restoran dan belanja.

Piagam kemenangan diserahkan langsung oleh perwakilan majalah Conde Nast Traveler kepada Masyarakat dan tokoh Ubud, perayaan masyarakat pun berlangsung menyambut kemenangan ini.

 
Sebelumnya, Ubud belum pernah masuk ke dalam daftar peringkat kota terbaik se-Asia versi majalah Condé Nast Traveler. Namun, tahun 2009, Ubud langsung menduduki posisi teratas, mengalahkan kota-kota lain dengan skor tertinggi di kriteria keramahtamahan.

"Ini benar-benar kejutan yang menyenangkan. Atas nama masyarakat Ubud, saya mengucapkan terimakasih kepada para wisatawan yang berkunjung dan lalu memilih Ubud," ungkap Tjokorda Putra Sukawati, tokoh Puri Ubud. 

Sumber : http://www.lintasberita.com

Leave a comment

nexian buatan anak bangsa

Perusahaan handset Nexian asal Indonesia seakan tidak terpengaruh dengan berbagai harga miring produk buatan Cina yang semakin membanjiri pasar pascapemberlakuan ACFTA. Dalam pemberlakuan perjanjian sejak 1 Januari lalu mengenai penghapusan bea masuk, secara otomomatis membuat produk industri rumahan Cina mengancam eksistensi industri besar lokal. Terutama, bagi pengusaha yang selama ini menikmati berbagai jenis fasilitas dan proteksi dari pemerintah menjadi kelabakan.
Namun, menurut Presiden Direktur Metrotech Jaya Komunika, Martono Jaya Kusuma, dengan strategi menggandeng jaringan provider komunikasi terkenal seperti Telkomsel, XL, Esia dan Flexi, membuat Nexian menempati posisi kedua setelah Nokia di Indonesia.
Bahkan ketika, terjadi “demam” BlackBerry dengan percaya diri Nexian membuat terobosan produk NexianBerry dengan mengembangkan rumus “Qwerty Keypad“. Qwerty keypad merupakan rumusan baku peletakan tombol huruf pada keyboard atau mesin tik. Produk NexianBerry yang awalnya dipandang sebelah mata, berhasil mencapai prestasi penjualan tertinggi sejak diluncurkan Mei tahun lalu, yaitu sebanyak 1,8 juta unit sebulan atau hampir 21 hingga 22 juta unit setahun.
Bahkan berdasarkan data penjualan distributor besar di Jawa Barat, tahun lalu setiap bulannya produk Nexian diklaim terjual rata-rata sebanyak 120.000 unit lebih besar dibanding Nokia yang hanya mencapai 80.000. Martono Jaya Kusuma pun mengklaim, baru pertama kali begitu banyak konsumen menginginkan produk Nexian dengan pemesanan seperti halnya penjualan Nokia tipe E90, dua tahun lalu.
Semoga saja kelak Nexian mampu menembus pasar Cina, bahkan internasional. Membawa bendera bangsa Indonesia yang selama ini hanya dikenal sebagai penikmat produk asing.

Sumber : http://barangbagus.info

Leave a comment

Mahasiswa ITB Juara Lomba Prosesor di Jepang

Bandung: Prosesor kecil dan sederhana buatan mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menyabet dua gelar juara dalam Large Scale Intergrated Circuit di Okinawa, Jepang, 19 Maret lalu.

Dua tim dari Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika itu menyingkirkan puluhan tim dan perancang alat elektronik se-Asia-Pasifik. "Kami meraih dua dari tiga kategori juara," kata dosen pembimbing Trio Adiono, dalam jumpa pers di gedung rektorat ITB, Selasa (24/3).

Tim Ganesha ANT meraih penghargaan tertinggi System Infomedia Society (SIS) dari Japan Society of Information and Communication. Di kategori ini, kata Adiono, yang dilombakan adalah inovasi akademik.

Tim yang beranggotakan Tyson, Aisar Labibi, dan Raden Siti Intan Permatasari ini membuat prosesor kecil dengan kerja cepat hingga bisa dipakai untuk dua pekerjaan sekaligus. Karya itu mengalahkan tim pembuat prosesor seperti dual core yang biasa digunakan untuk notebook.

Sementara tim Zoiros yang diawaki Randy Hari Widialaksono, Ahmad Fajar Firdaus, dan Iman Prayudi, meraih juara ketiga Xilinx Award dari Multinational Company yang berada di Jepang. Mereka, kata Adiono, membuat prosesor berkecepatan 1 gigahertz dengan teknologi sederhana. Komponen itu bisa dipakai untuk game interaktif.

Jenis prosesor yang mereka kembangkan adalah micro processor without pipeline stage (MIPS). Alat kecil itu biasa digunakan untuk Personal Digital Assistant (PDA) atau Global Positioning System (GPS).

Selanjutnya, kata Adiono, pihaknya akan membuat riset tambahan untuk pengayaan kemampuan prosesor tersebut agar bisa dijual. "Kebutuhan yang besar saat ini adalah prosesor kecil," katanya. Komponen itu misalnya dibutuhkan oleh pembuat MP3 player, remote control, juga TV digital.

Leave a comment

GEA Versi Polisi, Mobil Lokal Khusus Untuk Kepolisian RI

PT Inka baru saja memperkenalkan porduksi GEA, mobil nasional yang khusus dirancang untuk Kepolisisan Republik Indonesia. Hasil kerjasama antara PT Inka dengan Puslitbang Polri dan Kementerian Ristek yang didasarkan pada kebutuhan kebutuhan pihak kepolisian terhadap mobil dengan mobilitas tinggi yang sanggup masuk ke gang-gang yang sempit yang banyak terdapat di perkotaan.
GEA versi kepolisian ini memiliki wheelbase 1.965 mm, dengan dimensi body PxLxT 3.320×1.490×1.640 mm. Bodi mungilnya dibopong oleh mesin berteknologi electrinic fuel injection (EFI) berkapasitas silinder 650 cc dengan penggerak roda depan.
Desain bodinya tampak modern dengan model headlamp yang futuristik dan ketersediaan fog lamp di bumper depan yang dilengkapi pula dengan lubang udara berukuran cukup lebar. Di sekujur bodinya tersematkan logo Samapta serta tulisan Polmas (Polisi Masyarakat) dan tulisan Patroli.
Namun sayangnya bagian interior masih terlihat ketinggalan jaman, terlihat pada lingkar setir, panel indikator, dan panel AC. Meski sedikit tersamarkan dengan pemakaian warna beige yang terkesan mewah. Mungkin bila modifikator mobil yang jumlahnya berlimpah di Nusantara dilibatkan dalam mendesain GEA ini baik di sisi eksterior maupun interior, dapat menciptakan desain yang sesuai dengan selera masyarakat saat ini.
PT Inka baru saja memperkenalkan porduksi GEA, mobil nasional yang khusus dirancang untuk Kepolisisan Republik Indonesia. Hasil kerjasama antara PT Inka dengan Puslitbang Polri dan Kementerian Ristek yang didasarkan pada kebutuhan kebutuhan pihak kepolisian terhadap mobil dengan mobilitas tinggi yang sanggup masuk ke gang-gang yang sempit yang banyak terdapat di perkotaan.GEA versi kepolisian ini memiliki wheelbase 1.965 mm, dengan dimensi body PxLxT 3.320×1.490×1.640 mm. Bodi mungilnya dibopong oleh mesin berteknologi electrinic fuel injection (EFI) berkapasitas silinder 650 cc dengan penggerak roda depan.Desain bodinya tampak modern dengan model headlamp yang futuristik dan ketersediaan fog lamp di bumper depan yang dilengkapi pula dengan lubang udara berukuran cukup lebar. Di sekujur bodinya tersematkan logo Samapta serta tulisan Polmas (Polisi Masyarakat) dan tulisan Patroli.Namun sayangnya bagian interior masih terlihat ketinggalan jaman, terlihat pada lingkar setir, panel indikator, dan panel AC. Meski sedikit tersamarkan dengan pemakaian warna beige yang terkesan mewah. Mungkin bila modifikator mobil yang jumlahnya berlimpah di Nusantara dilibatkan dalam mendesain GEA ini baik di sisi eksterior maupun interior, dapat menciptakan desain yang sesuai dengan selera masyarakat saat ini.

Leave a comment

'The Power of Dreams', Robot Cerdas Pemadam Api Buatan Mahasiswa ITB

BANDUNG, itb.ac.id - Kreativitas dan inovasi dari tiga mahasiswa Teknik Elektro ITB, yaitu Ardya Dipta Nandaviri, Syawaludin Rachmatullah, dan Adhi Ichwan Kurniawan, nampaknya berbuah manis. Robot cerdas pemadam api yang diberi nama "The Power of Dreams" berhasil mengukir prestasi ITB hingga ke kontes robot internasional di Trinity College, Amerika Serikat pada 11 April 2010 lalu.

Robot yang menghabiskan waktu pengerjaan selama 6 bulan itu, merupakan robot bertipe kaki enam (hexapod) berbentuk seperti laba-laba, yang digerakkan oleh servo-servo. Dilengkapi dengan sensor kompas ultrasonik dan navigasi, robot TPD mampu mendeteksi lokasi adanya api, kemudian bergerak secara acak dan memiliki arah dan jalur yang paling efisien menuju ke lokasi api tersebut.

Setibanya di lokasi yang dituju, robot TPD akan memadamkan api dengan kipas yang terbenam pada robot tersebut. "Uniknya, kita pakai kipas yang diperoleh secara gratis dari bonus pembelian baterai," canda Dipta, salah satu anggota tim peserta kontes. Setelah menjalankan misinya itu, robot tersebut akan bergerak kembali ke lokasi asalnya (home) dan melakukan atraksi menari.

Robot cerdas hasil kreasi tiga mahasiswa inspiratif ini membawa berbagai sejarah penting dalam mengukir prestasi. Pasalnya, TPD berhasil menjuarai Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) pada tahun 2009 dan mendapatkan penghargaan "Best Algorythm Award". Prestasi nasional inilah yang kemudian mengantarkan robot TPD untuk diperlombakan di tingkat internasional.

Setelah diajukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), robot ini kemudian diperlombakan kembali dalam kontes robot internasional di Amerika, "The Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest". Pada kontes tersebut, robot diletakkan ruangan labirin dan diuji kehebatannya dalam kecepatan dan keakuratan memadamkan api.

"Dari KRCI ke kontes internasional, kita berhasil menyempurnakan gerak sinkron pada servo," tambah Dipta. Dengan berbagai penyempurnaan, khususnya pada bagian mekanik, robot cerdas TPD berhasil meraih peringkat keempat dalam kontes internasional tersebut. Kontes tersebut juga diikuti dua tim lain dari Indonesia, yaitu Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk kategori robot beroda.

Prestasi-prestasi yang diukir Dipta, Syawal, dan Ichwan, menunjukkan betapa penting kreativitas dan jiwa berkarya mutlak diperlukan. Dengan prestasi yang saat ini telah dicapai, tim "The Power of Dreams" terus berusaha untuk menyempurnakan robot yang saat ini telah mereka ciptakan. "Nantinya robot ini akan terus dikembangkan untuk diperlombakan lagi nantinya," ungkap Dipta.



2 Comments

LIPI Luncurkan Radar Bikinan Indonesia




JAKARTA – Pusat Penelitiam Elektronika dan Telekomunikasi Lembaa Ilmu Pengetahuan Indonesia (PPET LIPI) berhasil mengembangkan radar pertama buatan Indonesia.
Dua buah produk radar hasil litbang anak bangsa ini adalah radar pengawas pantai (Coastal Surveillance Radar) yang dibuat oleh PPET -LIPI dan Radar Navigasi Kapal yang dibuat oleh divisi Radio & Commmunications System (RCS) dari PT Solusi 247. Kedua Radar ini menggunakan teknologi Frequency Modulated Continous Wave (FM-CW) sehingga konsumsi daya dan ukuran radar menjadi lebih kecil dari Radar pada umumnya.
Radar ini yang diberi nama Indra I dan Isra (Indonesia Sea Radar) tersebut dibuat sepenuhnya oleh peneliti LIPI. Koordinator Peneliti Radar LIPI Mashury Wahab mengatakan, selama ini Indonesia menggunakan radar impor untuk memantau keamanan wilayahnya. ”Radar yang komponennya lokal selama ini belum ada. Kami melakukan riset sejak 2006–2009 dengan biaya masing- masing mencapai Rp4 miliar dengan komposisi 40% lokal dan 60% luar negeri,” jelas Mashury.
Radar Indra I yang berfungsi mengawasi dan memantau pergerakan lalu lintas kapal di laut memiliki jangkauan 30 km, sedangkan Isra dipakai mengawasi daerah pantai dengan jangkauan 64 km. Kelebihan lain yang dimiliki adalah dapat mengetahui kecepatan kapal, selain itu bisa mobile dan hemat listrik,”jelasnya.
Kedua radar mulai di lirik oleh TNI AL,Departemen Perikanan dan Kelautan, serta perusahaan besar yang memiliki pelabuhan seperti PT Pelindo dan PT Tambang Timah.”Harganya lebih murah dari radar impor yang bernilai belasan miliar.” (ap)





Leave a comment

TNI Angkatan Laut Buat Kapal Cepat Rudal di Batam

Batam-Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut memesan kepada perusahaan perkapalan PT Palindo Marine Shipyard di Batam, Kepulauan Riau, untuk membuat kapal cepat rudal. TNI AL membutuhkan 22 kapal cepat rudal untuk memenuhi kebutuhan minimal dalam 15 tahun mendatang.
Hal itu dikatakan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Madya Agus Suhartono saat mengunjungi pabrik pembuatan kapal cepat rudal (KCR) di PT Palindo Marine Shipyard (PMS), Batam, Sabtu (16/1).
Agus menjelaskan, kini TNI AL baru memesan satu KCR di PT PMS. Namun, sampai 2014, ditargetkan empat KCR dapat dibuat. ”Tetapi, itu bergantung pada anggaran dan proses lelang,” katanya.
Menurut Agus, nilai proyek pembuatan satu KCR yang dilengkapi alat navigasi dan komunikasi mencapai Rp 60 miliar. Namun, sistem persenjataan, seperti meriam dan rudal, dilengkapi kemudian oleh TNI AL.
Nilai pengadaan persenjataan untuk KCR, kata Agus, mencapai 20 juta dollar Amerika Serikat. Untuk pengadaan sistem persenjataan KCR, TNI AL akan memesan dari China atau Korea.
KCR yang dibuat di PT PMS sepanjang 43 meter dengan kecepatan maksimal 28 knot. Kerangka dan lambung KCR dibuat dari besi baja. Daya tampung bahan bakar sebanyak 50 ton. Adapun material bangunan atas dibuat dengan bahan aluminium. Proses pembuatan satu KCR selama 12 bulan.
Agus menambahkan, pemerintah berkomitmen mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. Karena itu, industri perkapalan di dalam negeri harus dapat membuat kapal yang diinginkan TNI AL.
Dalam kesempatan tersebut, Managing Director PT PMS Harmanto mengungkapkan, PT PMS adalah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) atau swasta nasional. PT PMS selama ini memproduksi kapal cepat.
Menurut Harmanto, karyawan PT PMS sebanyak 300 orang. Selain pesanan dari TNI AL, PT PMS juga melayani pesanan kapal cepat dari mancanegara, terutama Singapura. Dengan adanya pesanan yang banyak, jumlah tenaga kerja pun saat ini ditambah menjadi sekitar 500 orang. 




Leave a comment

Putera RI Raih MOD Prize Inovator Tempur Inggris


Subchan dan Saturn (Foto: Subchan/Pool)

Oxfordshire - Putera Indonesia Dr Subchan bersama tim Stellar meraih Ministry of Defence (MOD) Prize pemerintah Inggris untuk inovator tempur dan mendapat RJ Mitchell Trophy.

Subchan dan timnya menyingkirkan 6 tim lainnya yang masuk kualifikasi ke final kompetisi MOD's Grand Challenge dari total 23 tim peserta.

"Tiga tim pada akhirnya menyerah sebelum bertanding karena ketidakmampuan sistem yang mereka buat," tutur Subchan kepada detikcom, Selasa malam atau Rabu (20/8/2008) WIB.

Ditambahkan bahwa pada rentang 8-19/8/2008 merupakan hari-hari implementasi sistem hasil rancangan. Sebanyak 11 tim turun untuk melakukan pembuktian sistem mereka, mampu atau tidak melakukan apa yang diminta Dephan Inggris.

"Dari 11 tim hanya 6 tim yang akhirnya masuk final. Termasuk tim saya, Stellar, yang akhirnya menjadi pemenang," ujar Subchan, dosen ITS yang saat ini sedang menempuh Post Doctoral di Cranfield University, Defence College of Management and technology, Defence Academy of the United Kingdom Informatics and Sensors.

Rancangan tim Stellar yang diberi nama Saturn, dinyatakan sebagai pemenang karena dinilai memiliki sistem terbaik untuk mengidentifikasi ancaman yang dihadapi pasukan Inggris dalam operasi-operasi militer saat ini.

Saturn menggunakan sistem terpadu berupa satu perangkat yang bisa terbang tinggi dan satu mini Unmanned Aerial Vehicle (UAV) serta Unmanned Ground Vehicle (UGV) dengan sebuah stasiun kontrol pengolah data visual, termal dan sensor radar.

Menteri Perlengkapan dan Logistik Pertahanan Baroness Ann Taylor memuji Subchan dan timnya telah mengikuti jejak RJ Mitchell, seorang inovator besar pertahanan Inggris.

"Kami bangga untuk menobatkan Tim Stellar sebagai pemenang kompetisi paling prestisius Dephan Inggris bidang inovator tempur. Tipe visi dan dedikasi seperti inilah yang telah membuat Inggris pemimpin dunia di bidang sains dan teknologi," demikian Taylor seperti juga dimuat di website Dephan Inggris. (es/es)




Leave a comment

BPPT Ciptakan Pesawat Tanpa Awak

JAKARTA - Teknologi penerbangan Indonesia selangkah lebih maju. Setelah melakukan riset selama delapan tahun, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akhirnya berhasil menciptakan pesawat terbang tanpa awak. Kreasi asli putra Indonesia itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan militer maupun sipil.
Litbang BPPT berhasil membuat prototype PUNA (Pesawat Udara Nir-Awak), dengan tiga varian. Yakni varian Pelatuk, Gagak dan Wulung, dengan kelebihan masing-masing.
”Sampai sekarang sudah ada 10 unit,” ujar Head of Air Platform Division BPPT Ir Akhmad Rifai di Jakarta, Minggu kemarin (30/11). Akhmad menjelaskan, PUNA merupakan cikal bakal pesawat intai asli rakitan putra Indonesia. Pesawat ini bisa digunakan untuk pemantauan dari udara, seperti pemetaan, pemantauan kebakaran hutan, mitigasi bencana, pencarian korban, hingga pengintaian musuh.
PUNA juga bisa digunakan untuk kasus-kasus darurat. ”Misalnya, jika ada kasus kehilangan pesawat atau kapal, maka pesawat tanpa awak yang dapat dipasangi kamera ini sangat berguna dalam pencarian,” katanya.
BPPT fokus pada penyempurnaan sistem autonomous (waypoint) dan kemampuan manuver terbangnya. Beberapa pesawat yang siap mengudara antara lain berupa BPPT-01A 'Wulung', BPPT-01B 'Gagak' dan BPPT-02A'Pelatuk'.
Wulung memiliki konfigurasi Hi Rectangular Wing, ekor berbentuk huruf T dan low single boom. Dengan bentangan sayap sepanjang 6,36 m, panjang 4,32 m, tinggi 1,32 m, dan berat saat lepas landas hingga 120 kg. PUNA jenis ini dirancang bagi misi 'Hi-Hi-Hi' atau lepas landas dan langsung melesat pada ketinggian puncak. Wulung juga mumpuni untuk difungsikan sebagai penjelajah di ketinggian puncak.
Menurut Akhmad, Wulung paling cocok digunakan pada misi yang hanya bisa maksimal bila dipantau dari high altitude. Antara lain pemotretan udara pada area yang sangat luas, pengukuran karakteristik atmosfer, dan pemantauan kebocoran listrik pada kabel listrik tegangan tinggi. ”Dengan begitu tidak ada resiko bagi manusia, karena tidak perlu pilot,” tambahnya.
Sedangkan type Gagak memiliki konfigurasi low tapered wing. Sayap ekor berbentuk huruf 'V dan low single boom, dengan bentangan sayap sepanjang 6,93 m, panjang 4,38 m, tinggi 1,12m, dan berat ketika lepas landas mencapai 120 kg. Gagak dirancang bagi misi 'Lo-Hi-Lo'. Artinya, saat lepas landas, Gagak bisa langsung mengambil posisi penerbangan dengan ketinggian rendah. ”Gagak dapat melakukan pemotretan dari udara pada jangkauan luas, namun dengan pendekatan yang lidak bisa dideteksi oleh lawan. Begitu pula saat Gagak akan meninggalkan area intaian,” paparnya.
Sedangkan tipe Pelatuk cocok untuk mengintai pembalakan liar. Memiliki konfigurasi high single boom, hi tapered outer wing inverted V tail, dengan bentangan sayap sepanjang 6,92 m, panjang 4,38 m, tinggi 1,21 m, dan saat lepas landas beratnya mencapai 120 kg.
Menurut Akhmad, Pelatuk sangat tangguh pada misi yang membutuhkan ketinggian rendah. ”Pelatuk mampu melakukan operasi udara pada area yang kecil, pengintaian jarak dekat dengan sasaran misalnya pemantauan pembalakan liar di hutan-hutan dan pencurian ikan di lautan,” ucapnya.(rdl/jpnn)


 



Leave a comment

PT.PAL Indonesia Akan Membuat Kapal Induk

kapal induk indonesia
Angkatan laut seluruh negara pasti merindukan memiliki Kapal perang Jenis ini. Negara mana yang tidak menginginkan kekuatan militer-nya mampu mobile / bergerak. Sebuah kapal induk sedang di kembangkan oleh putera-puteri Indonesia, dan ternyata kita bisa. Ternyata Indonesia Mampu Membuat Kapal Induk.
Kapal tersebut memang baru sebuah model yang dikembangkan PT PAL Surabaya, dan pada indodefence 2008 model kapal induk ini di pamerkan. PT.PAL sedang mengembangkan Kapal Induk Helikopter, PT.PAL percaya diri mampu membangun kapal semacam itu. Kemampuan tersebut terbangun oleh keberhasilan PT PAL dalam memenuhi permintaan pembangunan kapal besar ukuran 50.000 ton yang dipesan berbagai perusahaan pelayaran internasional.
Kapal induk helikopter buatan PT.PAL memiliki kapasitas helipad sebanyak 6 (enam) helikopter. Namun, di dalam perutnya mampu untuk menyimpan 10 (sepuluh) buah helikopter lagi, sehingga jumlah 16 (enambelas) helikopter yang mampu dibawanya merupakan suatu kekuatan yang tidak kecil bagi sebuah armada perang.
Apabila TNI AL memiliki kapal perang jenis ini maka bakal menjadi pendukung utama dalam sistem pertahanan maritim Indonesia. Kapal ini akan diproyeksikan sebagai kapal induk helikopter. Karena Indonesia tidak punya musuh, dan hanya dikhususkan bagi pertahanan atau defensif, maka kapal ini hanya layak dinamakan LPD atau “Amphibious transport dock”. TNI AL memesan beberapa jenis kapal ini dari PT PAL yang dikerjakan bersama dengan Daewoo korea.
Bagi negara kepulauan sangat lah penting memiliki sebuah armada laut yang tangguh apalagi Indonesia sering tertimpa bencana alam. Dengan kapal induk helikopter di harapkan mampu menggerakkan transportasi udara berupa helikopter ke titik bencana secara cepat. jadi selain kegunaan dalam fungsi militer, kapal induk helikopter mampu memberikan dukungan SAR.



Referensi : http://surgaku.com

Leave a comment

INDRA : Radar Maritim Pertama Buatan Indonesia

Potensi kejahatan di lautan di Indonesia cukup besar, terlebih dengan jumlah kepulauan yang ribuan         banyaknya dan juga sumber alam yang besar. Namun berbalik 180 derajat dengan kemampuan pengamanan     dan pengawasannya, dimana kapal patroli jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan minimal essential force sebuah negara seperti Indonesia. Miris rasanya mendengar negara kita yang dilecehkan kekuatannya oleh negara-negara lain, bahkan oleh negara kecil seperti Singapura yang luasnya tak lebih luas dari Jabodetabek sampai berani mengusir pesawat patroli maritim TNI AL. Padahal pesawat berada diwilayah udaranya sendiri, dan masih belasan mil dari batas wilayah udaranya. Cerita ini pernah di utarakan pilot CN-235 MPA saat saya temui di Indo-Defense 2008 lalu. Belum lagi cerita jamming peralatan radar dan komunikasi yang mereka lakukan saat latihan gabungan TNI di Sangatta, Kaltim. Atau cerita miring seputar hibah radar pantai dari AS yang dipasang di Alur Laut Kepualauan Indonesia (ALKI), cerita lainnya.

Satu kata kunci yang harus mampu dilakukan oleh bangsa ini, yakni 'MANDIRI'. Dalam segala hal baik Ekonomi, Hankam, Kesejahteraan, Sosial dan lainnya. Generasi penerus harus bisa lebih maju. Janganlah kita mensejahterakan negara lain sebelum negara kita sendiri sejahtera. Kita negara besar, negara kaya akan sumber daya alam dan manusianya. Tentunya kita tidak ingin negara kita jadi miskin ditengah kekayaan yang kita punya.

Radar Maritim

Radar sebagai perpanjangan mata dalam mengawasi situasi dan kondisi di lapangan sangat besar manfaatnya. Paling tidak inilah solusi dalam mengatasi keterbatasan anggaran pembelian armada laut yang mahal harganya INDRA (INDonesia RAdar) adalah sebuah radar maritim buatan anak bangsa yang dibuat untuk dapat diaplikasi di kapal dan pantai.Pengembangan radar ini memanfaatkan Frequency Modulated Continous Wave (FMCW), yaitu suatu teknologi canggih yang menghasilkan jarak jangkauan radar dengan daya pancar sangat rendah (2 watt). Dan semuanya dapat terintegrasikan dengan sistem pertahanan dan keamanan nasional. Radar INDRA pernah diujicobakan pada 24 Oktober 2008 lalu di pantai Cilegon, Banten. Ujicobanya juga disaksikan oleh Dinas Litbang TNI AL. Dalam ujicoba ini INDRA berhasil membuktikan kemampuannya mendeteksi dan mengukur jarak sebuahkapaldenganakurat. Dalam proses pembangunan dan pengembangan radar INDRA, beberapa institusi dalam negeri juga turut membantu seperti : PPET-LIPI, ITB, UI dan IDE. Dalam kerjasama ini Litbang INDRA dilakukan sepenuhnya oleh Insinyur-Insinyur terbaik Indonesia. Dengan diluncurkannya INDRA, Indonesia telah berhasil membuat radar sendiri dengan keunggulan yang mampu bersaing dengan radar buatan luar negeri. Saatnya kita berbangga dengan terobosan yang dilakukan anak bangsa, yang mampu menjawab secara akurat masalah dan ancaman wilayah perairan yang dihadapi dari negara parasit layaknya Draculla penghisap sumber daya alam kita yang kaya raya



Leave a comment

Indonesia Menang di Pameran Furniture Eropa

Meski baru pertama kali menjajaki pameran furnitur Eropa, Indonesia berhasil meraih Best Performance Design Stand di pameran furnitur kelas dunia, Salon du Meuble di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu.

"Partisipasi Indonesai pada Salon du Meuble merupakan kehormatan tersendiri, karena proses turut serta dalam pameran tersebut tidak mudah, namun harus melalui proses pemilihan oleh kurator dunia," kata Menteri Perdagangan Mari Pangestu dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews di Jakarta, Jumat 6 Februari 2009. "Dengan kerja keras dan kreatifitas, Stand Indonesia mendapat kerhormatan sebagai pemenang Best Performance Design Stand",

Menteri Perdagangan mengatakan, prestasi ini merupakan kebanggaan, karena meskipun di tengah kelesuan ekonomi global Indonesia berusaha menembus pasar furnitur dunia. "Indonesia bukan saja diakui dalam hal kreativitas tetapi juga kualitas," lanjut Mari.

Empat peserta asal Indonesia berhasil melewati seleksi ketat kurator kelas dunia, yaitu Marcelindo, PT Jaya Prima Mandiri, PT Mia Collection, dan disainer furnitur, Alvin

Ajang promosi produsen dan disainer furnitur dunia berlangsung 22 - 26 Januari 2009 di Paris le Bourget, bersamaan dengan pameran Maison de Objet yang diselenggarakan pada 24 - 27 Januari 2009.

Produk furnitur yang ditampilkan stand merupakan variasi furnitur yang ada di Indonesia, tidak saja mempunyai kualitas baik tapi juga mempunyai kreativitas. Di antaranya Indoor & Outdoor Furniture, Lighting, Home Accessories, Rattan Furniture, Kawong, Circle2 Table, Inge, Round Table Benc, Satool, dan Snug.

Alvin, salah satu desainer muda Indonesia yang telah lolos seleksi, berada di hal khusus produk furnitur yang bergaya kontemporer. Kedua pameran digelar di tempat yang sama dan memberi peluang kepada paviliun Indonesia untuk tampil dengan ciri khas Indonesia.

Pameran ini berkesempatan meraih peluang terbaik untuk menembus pasar Eropa, dan pasar Perancis karena merupakan pasar yang menjanjikan.

Pembeli yang datang ke paviliun Indonesia dan mengadakan kontrak dagang dengan peserta pameran bukan saja dari Perancis tetapi juga dari beberapa negara lain seperti Jepang, Turki, Israel, Yunani, Inggris, Jerman, Maroko, Portugal, dan beberapa negara Asia lainnya.



Sumber : http://bisnis.vivanews.com

Posted in | Leave a comment

Indonesia Berhasil Buat Film Animasi Layar Lebar Pertama

Sing to The Dawn

JAKARTA - Indonesia akhirnya berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan di layar lebar. Film tersebut berjudul Meraih Mimpi yang diproduksi Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di Batam.
"Kami bangga bisa meluncurkan Meraih Mimpi ke pasar Indonesia," ujar Managing Director IFW, Mike Wiluan, dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Hyatt, Jakarta, Senin (27/7).
Film Meraih Mimpi sendiri sebenarnya merupakan adapatasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to The Dawn. Buku tersebut bercerita tentang kakak beradik yang berusaha melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor penipu.
IFW membuat adapatasi buku Minfung Ho tersebut atas permintaan pemerintah Singapura yang ingin buku wajib baca di beberapa SD di Singapura tersebut dibuat filmnya. Begitu mendapat tawaran, IFW langsung memulai pengerjaan film Sing to The Dawn. Perlu tahu saja dari 150 animator hampir semuanya orang Indonesia dan hanya 5 orang asing.
Pengerjaan dilakukan sepenuhnya di Batam selama tiga tahun dan memakan biaya sebesar 5 juta dollar AS. Setelah film selesai dibuat pada tahun 2008, film Sing to The Dawn mulai didistribusikan ke berbagai negara mulai dari Singapura, Korea, dan Rusia. Sing to The Dawn tidak langsung diluncurkan ke Indonesia karena IFW ingin memperkenalkan Sing to The Dawn ke penonton luar terlebih dahulu.
"Sing to The Dawn tidak langsung kami luncurkan ke Indonesia karena kami ingin meraih international recognizition terlebih dahulu. Setelah itu, kami baru meluncurkan di Indonesia agar masyarakat tahu bahwa ada studio animasi di Indonesia," jelas Wisnu Triatmojo, Jubir IFW.
Sing to The Dawn baru dilokalisasi ke dalam versi Indonesia pada tahun ini dengan judul Meraih Mimpi. Nia Dinata direkrut untuk membantu proses script writing dan Erwin Gutawa diminta langsung untuk mengkomposisi ulang musik yang akan mengiringi film.
Di samping itu, beberapa artis terkenal seperti Gita Gutawa, Cut Mini, dan Shanty juga terlibat sebagai pengisi suara. Meraih Mimpi akan mulai tayang di bioskop-bioskop pada tanggal 8-9 September 2009, dimulai dari jaringan bioskop XXI Indonesia.






Sumber : http://tekno.kompas.com

Posted in | Leave a comment

Swedish Greys - a WordPress theme from Nordic Themepark. Converted by LiteThemes.com.